Juni 19, 2013

Menyongsong Perubahan Kurikulum 2013

Dimuat di Surat Pembaca, Suara Merdeka, Kamis/20 Juni 2013

Perubahan kurikulum Tahun Ajaran (TA) 2013-2014 telah berada di depan mata. Alasan utama pemerintah menggantinya karena KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dianggap terlalu membebani siswa. Dalam konteks ini, penulis lebih setuju dengan pendapat Prof Dr Djamaludin Ancok, ”kalau materi pembelajaran terlalu banyak, mestinya KTSP-nya saja yang direvisi, sehingga kita tidak perlu mengganti kurikulum secara keseluruhan”.

Selain itu, menurut hemat penulis, apa pun kurikulumnya ujung tombak pendidikan tetap para guru. Kenapa? Para guru adalah penentu utama transformasi kehidupan berbangsa. Bahkan setelah Hirosima dan Nagasaki hancur lebur dibom oleh Sekutu dalam Perang Dunia II, Sang Kaisar Jepang pun sontak bertanya: “Berapa guru yang masih kita miliki?” Artinya, kemajuan sebuah bangsa memang berbanding lurus dengan kualitas tenaga pengajar di sektor pendidikan.

Ironisnya, PGRI dan IKIP sebagai kawah candradimuka calon guru andal justru ditutup. Pada tahun 2013 ini genap 24 tahun sudah pembubaran Sekolah Pendidikan Guru (SPG), dan 17 tahun pascaperubahan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) menjadi universitas.

Menurut Darmaningtyas, aktivis pendidikan dari Taman Siswa, penutupan SPG dan perubahan IKIP merupakan desakan dari Bank Dunia (World Bank). Kenapa? Sebab Bank Dunia menganggap bahwa lulusan SPG dan IKIP walau memiliki keterampilan mengajar yang baik tapi minim penguasaan ilmu dasar.

Oleh sebab itu, guna menyongsong perubahan kurikulum 2013, pemerintah mesti membina secara intens 7 juta guru yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Caranya tentu dengan menggelar pelatihan (training) sehingga para pendidik mampu secara efektif mengajar bidang studi masing-masing.

Alhasil, kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa berkembang lebih optimal. Senada dengan tesis William W, “Guru medioker kerjanya berceramah. Guru superior kerjanya mende­monstrasikan otoritas. Guru terpuji kerjanya menjelaskan perkara rumit dengan cara simpel. Guru hebat kerjanya menginspirasi”. Salam pendidikan!

13716942571462738837
Sumber Foto: Sumber Foto: http://myindismart.blogspot.com/2011/10/sumarlan-guru-teladan-dikirim-untuk.html

Tidak ada komentar: